Awalnya ini hanya pembicaraan ringan disebuah tempat penyetan bersama anak OGUNG, namun hal ini membuatkan terus berpikir dan mengingat-ingatnya. Cerita lama namun tidak pernah habis untuk dibicarakan oleh mereka semua bahkan hingga event selanjutnya. MPP ya Malam Puji-Pujian, kata yang tidak asing lagi bagi kalian umat kristiani di Univ.Diponegoro Semarang. Ini adalah acara tahunan PMKP dalam rangka penyambutan mahasiswa baru ( kristen ). Dalam acara MPP ini, setiap fakultas memberikan penampilan berupa nyanyian dengan tema tahun 2012/2013 " Shine your Color ". Tiap fakultas diberikan warna yang berbeda, fakultas ku diberi warna PINK, yeah PINK its so cute color. Tidak ubahnya dengan fakultas lain, fakultasku juga mengadakan latihan demi penampilan terbaik. Latihan inilah awal dari semuanya, kata fakultas lain fakultas hukum itu adalah fakultas ter-lebay, katanya juga latihannya udah kayak mau tampil di luar negeri. Omongan itu ada karena latihan hukum yang startnya paling duluan, latihan sampai malam dan sikap tegas dari para senior. Ku akui sebagai anak hukum 2012, memang semua itu benar tapi kami saja tidak mengeluh berlebihan seperti mereka yang hanya sekedar mendengar bahkan melihat sepintas saja. Karena kami tahu itu demi kebaikan kami semua. Contoh sehari-harinya aja deh, ada ga seorang anak selama hidupnya tidak pernah dimarah atau diberi peringatan fisik dari ortunya? Pasti semua pernah, jadi menurutku tidak berlebihan yang diberikan kakak 2010 sama kami 2012. Namun, puncaknya adalah ketika nama fakultas hukum tidak lagi menjadi juara umum, dan hanya menjadi best koreo. kalau mau diibaratkan dunia perhukuman serasa runtuh, yah atmosfir kemenangan yang dipegang selama ini bagai terbang tertiup angin. Kecewa tentu saja, marah, kesal tentu ada namun apa daya semuanya sudah terjadi. Rasa bersalah kami muncul ketika melihat muka para senior tak bisa ditutupi wajah kecewa mereka. Walaupun telah berbagai cara mereka lakukan untuk membuat kami menghilangkan rasa itu,
Sekarang yang jadi masalah adalah komentar dari fakultas lain yang terlihat positif namun mengandung makna yang sangat negatif. Mereka seakan-akan menyadarkan kalau hukum selama ini terlalu sombong tapi mereka juga tidak lupa mengatakan kebahagian mereka kalau hukum kalah. nah, sekarang siapa yang salah motivasi? Fakultas hukum atau mereka? Dan mana yang lebih memalukan, selalu merasa bangga akan kemenangan yang memang dari dulu diraih hingga terkesan sombong, atau mereka yang senang akan kekalahan hukum dalam kata lain mereka senang diatas kesususahan orang lain.
Munafik, terkadang itu yang muncul dipikiranku namun aku ingat bila aku berpikir negatif berarti aku tidak ada bedanya sama mereka. jadi aku harus berpikir positif dan lebih baik dari mereka.
FAKULTASKU HUKUM FAKULTAS PALING
Takut Pintar Malu Bodoh
Sebelumnya aku tidak pernah memikirkan hal ini sampai sejauh ini. Masalah klasik bahkan basi. Namun, karena pembicaraan kecil di angkot membuat aku tergugah menuliskannya di blog ku.
Timbang-Menimbang
Saat manusia diantara dua pilihan yang terlanjur basah, ya terlanjur basah.
Saat manusia yang tanpa sadar mengancam dirinya sendiri, mengangkat kaki ke jurang. Disaat akal sehat tak berfungsi lagi, apa yang akan manusia itu lakukan?
Menangis menyesal, marah, melarikan diri, atau bunuh diri untuk menyudahi semuanya? Jalan mana yang akan dipilih.
Kalau aku manusia itu, yah anggap aja aku manusia X. Aku juga akan berpikir keras untuk mengatasi situasi itu, bahkan jika bisa ku tambah satu lagi pilihan agar aku tak bimbang. Namun jika pilihan aku adalah menangis, apakah masalah akan selesai? Kalau aku marah, siapa yang akan kumarahi? Kalau aku melarikan diri, kemana aku lari? Dan jika aku bunuh diri, apakah aku masuk surga? Kalau toh masuk neraka, kenapa aku bunuh diri?
Terlalu banyak pertimbangan yang akan dilakukan oleh manusia X. Banyak pertimbangan hingga akhirnya masalah baru sudah tanpa sempat mengusir masalah lama, masalah ini seakan bersedia berada disatu tempat, bersempit-sempitan demi menggrogoti pikiranku. Jika waktu diputar, hal apa yang pertama dilakukan oleh manusia X. Agar pertimbangan yang tolol itu tidak perlu ada, yah tapi kembali untuk memutar waktu dan melakukan sesuatu butuh "pertimbangan". Lagi dan lagi, pertimbangan dan pertimbangan yang ujung-ujungnya membawa masalah baru.
Oke, bahkan untuk membuat entri blog yg baru aku juga harus butuh pertimbangan dan aku tidak tahu berapa takaran tepat untuk segala pertimbangan yang kualami. Sekarang, manusia X bertanya pada kalian, atas dasar pertimbangan apa kamu membacan blog ini, dan atas dasar apa kamu mempertimbangkannya??
Beri Aku Alasan Kenapa si A Anti Valentine
Besok adalah hari yang spesial bagi mereka yang merayakannya. Yah besok hari valentine, hari kasih sayang, hari dimana setiap manusia yang merayakannya akan melakukan tindakan mengejutkan dan romantis bagi orang yang memiliki tempat spesial di hatinya.
Hari valentine, inilah hari yang membuat seakan dunia itu hanya bertabur cinta, tak ada perkelahian atau peperangan yang ada hanya taburan bunga, coklat, dll.
Tapi, perayaan valentine menjadi hal yang sangat terlarang bagi sebagian orang di dunia ini, bukti nyatanya di PM, Tweet dan Status ada tulisan yang menyatakan bahwa si A pemeluk agama B, sehingga si A tidak merayakan valentine.
Untuk pernyataan ini, aku pernah menanyakan kepada temanku. Kenapa ada pernyataan seperti ini ??????
Dan jawab temanku ini sederhana saja , " itukan budaya barat "
yaaahhhhhh jawaban yang terlalu dangkal bagiku, sebenarnya aku sangat menghargai dan kagum karena mereka sangat mengikuti tradisi agama mereka, namun "alasan itu " sangat tidak memuaskan.
Maksudku, kalau memang mau anti sama budaya barat berarti gak ada satu pun budaya barat yang mereka adopsi. Tapi, faktanya mereka pacaran kok, bahakan ciuman, sedikit mengklarivikasi apakah itu diperbolehkan diagama mereka???
Walaupun disemua agama di Indonesia yang diakui melarang untuk berciuman.
Dan cara berpakaian mereka, " LUAR BIASA BUDAYA BARAT ", bahkan aku aja kalah yang notabenenya aku merayakan valentine.
Kembali ku perjelas, bahwa kau bukan menghina prinsip dan tradisinya namun ku hanya butuh "alasan" dan " fakta " yang lebih memperjelas sikap antinya.
Dan jika aku sudah dapat alasan yang "jelas" maka sangat besar kemungkinan aku memakluminya.
Jadi, buat para pembaca terlebih mereka yang tidak merayakan valentine, tolong berikan aku alasan lain.
Trim's.
Jiwa dan Raga Untuk Indonesiku
Sekedar Solusi
Hari ini aku menonton sebuah acara disuatu stasion tivi swasta
(angka). Disana dibahas tentang kasus seorang pemerkosaan seorang gadis
di bawah umur. Seperti kasus pemerkosaan yang sering kita dengar,
modusnya sama. Sikorban diiming-imingi sesuatu dan dibawa kesuatu tempat
yang jauh dan kosong. alasan sipelaku pun tetap sama yaitu hasrat
seksual yang tak dapat dikendalikan. Yah, sebab dan alasan yang sangat
"umum" walaupun tetap memalukan.
Saat menonton acara itu, aku
berfikir, apakah pemerkosaan adalah hal yang sederhana hingga dapat
dilakukan oleh siapa saja?????
Namun, bukankah pemerkosaan adalah
tindakan yang kejam dan tidak manusiawi tapiiiiiiii kenapa sering
terjadi???? Dan apakah undang-undang yang berlaku tak dapat menggetarkan
hati sipelaku????
Banyak banget pertanyaan dibenakku dari hal kecil hingga ........
Bertanya
dan prihatin, adalah tindakan ku dan kamu yang membaca ini, namun
tindakan nyata yang dapat dilakukan dalam meminimalisir bahkan
menghilangkan kasus pemerkosaan apa, APA??????
Yang terpikir
dibenakku sekarang adalah "PSK", maaf bukan aku melegalkan "prostitusi"
namun apakah tidak lebih baik melakukan hubungan seks dengan para "PSK"
dari pada gadis belia yang masih punya banyak cita-cita. Pikir coba
PIKIR !!!!!!!!!!!!!! Kita harus realistis, memang solusi yang kuberikan
tidak baik namun apakah ada solusi yang lebih masuk akal dan yang pasti
CEPAT???????
Kuakui saat memberikan solusi ini, jauh di dasar
hatiku menentang. Aku ingat bahwa ada ajaran agama yang dapat membantu,
sungguh aku tetap percaya ajaran agama itu mempunyai kekuatan yang luar
biasa, tapi saat aku tersadar akan keadaan dilapangan, aku mengalami
keraguan.
Sekarang kukembalikan kepada pembaca, INGAT aku tidak
pernah merendahkan solusi apapun namun aku juga tidak akan meninggikan
sebuah solusi tanpa hasil nyata.